Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam
memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus
mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya
memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan
dalam perencanaan pembelajaran.
Adapun macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran.
1.
Pendekatan
Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari
fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Kelebihan
dari pendekatan konsep ini sendiri diantaranya Fokus pada penguasaan konsep dan
subkonsep, siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode. Adapun
kelemahannya dari pendekatan konsep ini sendiri diantaranya Pendekatan ini
kurang memperhatikan aspek student centre dan Guru terlalu
dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.
2.
Pendekatan
Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu
proses belajar mengajar. Adapun Kelebihan yang dimiliki pendekatan lingkungan
itu sendiri diantaranya Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar dan untuk
memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering
digunakan pendekatan lingkungan
3.
Pendekatan
Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan
oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001). Kelebihan dari pendekatan
inkuiri diantaranya Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang
dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik
yang digunakan oleh para tim ahli. Kelemahan dari pendekatan inkuiri
diantaranya kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.
Pendekatan Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau
terbuka. Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan pertanyaan dan
apa tujuan dari kegiatannya.
4.
Pendekatan
Proses
Pendekatan
proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa
untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai
suatu keterampilan proses. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan
proses diantaranya 1)Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh
guru. 2) Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran
data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan. Kelemahan yang dimiliki oleh
pendekatan proses diantaranya bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang
efektif sebab menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan. Kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan heuristic diantaranya 1) Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna. 2)Siswa merespon hal-hal baru. 3) Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian. Kelemahan yang dimiliki oleh pendekatan heuristic diantaranya 1) Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran. 2)Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti. 3) Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.
6. Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif (Cooperative Learning).
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995). Kelebihan dari pendekatan kooperatif diantaranya 1) Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). 2) Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya. 3) Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi. Kelemahan dari pendekatan kooperatif adalah siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.
7.
Pendekatan
Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang
berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan. Kelebihan yang dimiliki oleh
pendekatan interaktif diantaranya 1) Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran. 2) Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan
pertanyaan. Kelemahannya adalah tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan
untuk penyelidikan.
8.
Pendekatan
Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada
dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur
yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan
hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk. Kelebihan dari
pendekatan ini adalah siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah
sendiri, sedangkan pendekatan kelemahannya adalah Guru berperan hanya dalam
menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
9.
Pendekatan
Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah
dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan
dariScience, Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya
mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek
teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud,
1992). Kelebihan dari pendekatan STM dintaranya 1) siswa tidak hanya
mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek
teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat 2) siswa akan
lebih lama mengingat informasi yang diterima. Kelemahan yang dimiliki oleh
pendekatan STM diantaranya 1) Pemecahan masalah dalam pendekatan STM
ini lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam
pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah 2) Guru dianggap sebagai
fasilitator
10. Pendekatan
Terpadu (Integrated Approach)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat
berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata
pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode
lain. Kelebihan dari pendekatan terpadu diantaranya 1) Meningkatan wawasan
karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang. 2)Pendekatan
terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Sedangkan
kelemahannya adalah siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.
11. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan. Kelebihan dari pendekatan ini adalah siswa dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin. Sedangkan kelemahannya adalah tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
12. Pendekatan Pembelajaran Berbasis
Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran
adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus
memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan;
(3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan
peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan
(enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial)
bagi peserta yang lebih lamban. Kelebihan dari pendekatan ini diantaranya 1)
Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta.
2) Tersedia program pengayaan dan perbaikan.sedangkan kelemahannya adalah
aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa
lain tidak ada ketergantungan.
13. Pendekatan Pembelajaran Manajemen
Kelas.
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat
diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya
iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Kelebihan
dari pendekatan ini adalah terciptanya iklim yang dapat mendukung
aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Sedangkan kelemahannya adalah Siswa
tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol dan diarahkan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran.
14. Pendekatan Pembelajaran
Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan
dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun
perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan
karakteristiknya, bakat, dan minat nya. Kelebihan dari pendekatan ini adalah
siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minatnya. Sedangkan
kelemahannya adalah guru kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran
dengan perbedaan individual sebab siswa memiliki karakter yang bervariasi.
2.2
Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat
beberapa metodepembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi;
(4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8)
debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan
oleh seorang guru atau instruktur. Atau pengertian lainnya yaitu teknik
penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar dan menyajikn bahan pelajaran
pada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok /
klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh
siswa dengan baik.
Menurut Nana
Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M.
Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan
definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi
yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa
untuk mencapai tujuan.
Macam-macam
metode pembelajaran:
1.
Metode ceramah
Metode ceramah merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan materi
secara verbal dan biasanya memiliki alat bantu visual. Hubungan guru dengan
anak didik lebih banyak bersifat lisan.
2.
Metode
Tanya Jawab.
Metode
tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan
pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami meteri tersebut. Atau
lebih lengkap lagi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan
memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
3.
Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan
masalah untuk mengambil kesimpulan. Jenis-jenis diskusi diantaranya. Diskusi
kelas, jika melibatkan seluruh siswa dan diskusi dipimpin oleh guru. Diskusi
kelompok, terdiri dari 3-6 orang. (Buzz grup : diskusi dadakan,membicarakan
bahan yang baru diajarkan. Syndikat grup : tiap kelompok dengan tugas
masing-masing dan dilaporkan di depan kelas) Brain storming yaitu pengumpulan
pendapat atau saran.
4.
Metode
pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau cara penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa
metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan
tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi pelajaran dan
dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga, siswa akan
terangsang untuk belajar.
5.
Metode
Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
6.
Metode
Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
2.3
Teknik Pembelajaran.
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian
pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.
2.4
Strategi pembelajaran.
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke
dalam Strategi Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu 1) Mengidentifikasi
dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target)
yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya. 2) Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic
way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 3) Mempertimbangkan dan
menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai
dengan sasaran. 4) Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan
patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.
Jika
kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
·
Menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku
dan pribadi peserta didik.
·
Mempertimbangkan
dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
·
Mempertimbangkan
dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
·
Menetapkan
norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku
keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya,
dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa
dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa
strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan
yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual
learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan
cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran
sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai
metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of
operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving
something” (Wina Senjaya (2008).
DAFTAR PUSTAKA
Pranowo.2015. Teori Belajar Bahasa.Yogyakarta: Pustaka belajar
Abin
Syamsuddin Makmun. 2003.Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar(Diktat
Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin
S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Wina
Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.