Jumat, 22 Desember 2017

Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia


Pemilihan media untuk pembelajaran.
Ketika pendidik akan memilih media yang akan digunakan di dalam pembelajaran ada dua bentuk pemilihan yang mungkin terjadi: Pertama, pemilihan tertutup, hal dilakukan apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. Untuk model pemilihan terbuka, lebih rumit lagi.
Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan pendidik untuk melakukan proses pemilihan. Seorang pendidik kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
Apabila pendidik dihadapkan pada dua bentuk pilihan di atas, maka pertimbangan yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menentukan media yang dianggap paling tepat sesuai dengan kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam standar isi. Di dalam pemilihan,pendidik harus menentukan media yang sesuai dengan keempat aspek berbahasa, mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal ini kita memilih pemanfaatan dan pengembangan media berbasis lingkungan dan TIK (teknologi informasi dan komunikasi).
Pertimbangan dalam Memilih Media Pembelajaran
Pada hakikatnya bukan media itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan.
Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Tidak berarti bahwa semakin canggih media yang digunakanakan semakin tinggi hasil belajar atau sebaliknya. Untuk tujuan pembelajaran tertentu dapat saja penggunaan papan tulis lebih efektif dan lebih efesien daripada penggunaan LCD, apabila bahan ajarnya dikemas dengan tepat serta disajikan kepada siswa yang tepat pula. Sungguhpun demikian, secara operasional ada sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, antara lain:
a.       Access (akses)
            Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya, kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah ada saluran untuk koneksi ke internet, adakah jaringan teleponnya? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid diizinkan untuk menggunakan komputer yang terhubung ke internet? Jangan hanya kepala sekolah saja yang boleh menggunakan internet, tetapi juga guru/karyawan dan murid. Bahkan murid lebih penting untuk memperoleh akses.
b.      Cost (biaya)
            Biaya juga harus menjadi bahan pertimbangan. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita. Media pembelajaran yang canggih biasanya mahal. Namun biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
c.       Technology (teknologi)
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu memperhatikan apakah teknisinya tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin menggunakan media audio visual untuk di kelas, perlu kita pertimbangkan, apakah ada aliran listriknya, apakah voltase listriknya cukup dan sesuai, bagaimana cara mengoperasikannya?
d.      Interactivity (interaksi)
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
e.       Organization (organisasi)
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya apakah pimpinan sekolah atau pimpinan yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah di sekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber belajar?
f.       Novelty (kebaruan)
Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid. Dari beberapa pertimbangan di atas, yang terpenting adalah adanya perubahan sikap guru agar mau memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran yang “mudah dan murah”, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan sekitarnya serta memunculkan ide dan kreativitas yang dimilikinya.
Penggunaan Media yang Dipilih.
            Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang dijelaskan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu pendidik ucapkan, baik melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan Demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan yang dipelajarinya, dari pada tanpa bantuan media. Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat, jika penggunaanya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Seperti kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu sendiri dapat berupa pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung.
Dalam proses belajar tidak semua pengalaman langsung bisa kita hadirkan pada peserta didik dalam kelas, untuk maksud itulah kehadiran media akan sangat membantu kita agar dapat membantu peserta didik dalam memberikan berbagai pengalaman, sekalipun dalam bentuk pengalaman tidak langsung. Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul.
Dalam usaha menggunakan media dalam proses pembelajaran, perlu bagi pendidik untuk memperhatikan pedoman umum dalam penggunaan media sebagai berikut:
1)      Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu membantu tercapainya tujuan pembelajaran
2)      Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
3)      Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
4)      Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5)      Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mem-priview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan mengganggu kelancaran proses pembelajaran dan mengurangi waktu.
6)      Pembelajaran perlu disiapkan sebelum media digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama penyajian dengan media berlangsung.
7)      Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta. (Miarso, 2004: 461).
Penggunaan media pembelajaran dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan yang dikemukakan oleh Arsyad (2007), sebagai berikut:
Media Berbasis Cetakan
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram (programmed instruction) yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Petunjuk berikut dapat membantu pendidik dalam membuat dan menggunakan media berbasis teks:
1)      Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya, dapat dicerna, diproses dan dikuasai oleh peserta didik
2)      Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3)      Perhatikan hasil analisis respon siswa; bagaimana siswa menjawab pertanyaan atau mengerjakan latihan, menyiapkan contoh-contoh atau menyarankan bacaan tambahan.
4)      Siapkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya
5)      Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi


Media Berbasis Visual
Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Bentuk media visual bisa berupa: (1) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sebuah benda; (b) diagram, (c) peta, (d) grafik dan chart (bagan). Ada beberapa prinsip umum yang harus diperhatikan dalam penggunaan media visual:
1)      Usahakan visual itu sederhana, dengan menggunakan garis, karton dan diagram
2)      Visual digunakan untuk menekan informasi dalam teks sehingga pembelajaran terlaksana dengan baik
3)      Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit, untuk membantu siswa mengorganisasikan materi
4)      Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. Untuk visual yang komplek siswa diminta untuk mengamati, kemudian mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut.
5)      Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep
6)      Hindarkan visual yang tak berimbang (seimbangkan kegiatan mengamati dengan kegiatan lain sehingga tidak membosankan)
Dari uraian mengenai media dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat penyalur pesan yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan media perlu memperhatikan pedoman penggunaan media dengan tujuan agar penggunaan media efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran, seperti melakukan kombinasi penggunaan media, sejalan dengan tujuan, kesesusaian materi, interaksi yang diharapkan, kesiapan peserta didik dan partisipasi yang diharapkan dari peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran.
2.2  Pengembangan media pembelajaran bahasa Indonesia.

1.      Pengembangan Media Berbasis Lingkungan
Pengembangan media berbasis lingkungan sekitar perlu dilakukan oleh pendidik untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Keefektifan pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan menyimak, berbicara, kosakata, membaca, dan menulis. Lingkungan sekitar yang dapat dikembangkan meliputi: sekolah, perpustakaan, pasar tradisional, dan tempat wisata. Adapun cara pengembangannya sebagai berikut:
Sekolah
Segala sesuatu yang ada di sekitar sekolah dapat dijadikan media pembelajaran yang baik. Media dapat meningkatkan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Contoh pembelajaran 1) Peserta didik mengunjungi sekolah dasar terdekat bersama pendidik. 2) Peserta didik mewawancarai orang-orang yang ada di sana berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. 3) Peserta didik memperhatikan suasana dan keadaan sekolah untuk dilaporkan secara lisan dan tertulis. 4) Peserta didik menulis laporan kunjungannya dengan singkat.
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan media yang baik terutama untuk pembelajaran yang berstatus peserta didik atau mahapeserta didik. Contoh pembelajaran: 1) Peserta didik bersama pendidik mengunjungi perpustakaan. 2) Peserta didik bertanya kepada petugas bagaimana cara meminjam buku atau hal lain. 3) Peserta didik membaca buku, surat kabar, atau majalah yang disenanginya. 4) Peserta didik melaporkan hasil bacaannya secara tertulis.
Pasar Tradisional
Pasar tradisional dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi yang berkaitan dengan budaya. Media ini dapat dimanfaatkan untuk materi menyimak dan berbicara. Contoh pembelajaran: 1) Peserta didik bersama pendidik pergi ke pasar tradisional. 2) Pembelajar berusaha menawar sesuatu dan membelinya kalau harganya sesuai. 3) Peserta didik menyampaikan kesan kunjungannya dalam bentuk tertulis.
Tempat Wisata
Materi budaya dapat menggunakan tempat wisata sebagai media pembelajarannya. Media ini dapat digunakan untuk pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Contoh pembelajaran: 1)  Peserta didik berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat. 2) Peserta didik menyimak cerita legenda Gunung Tangkuban Perahu selama di perjalanan. 3) Peserta didik bercakap-cakap dengan petugas dan wisatawan domestik yang yang dijumpainya. 4)  Peserta didik membaca rambu-rambu yang ada di tempat tersebut. 5) Peserta didik menulis laporan perjalanan sejak berangkat hingga pulang.
2.      Pengembangan Media Berbasis TIK.
Perkembangan dunia global yang begitu cepat menembus ruang dan waktu, menyebabkan peserta didik bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Hal ini diikuti dengan perkembangan media berbasis TIK yang sangat canggih dan beragam. Media berbasis TIK ini perlu dikembangkan oleh pendidik dalam rangka menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta menantang peserta didik untuk menguasai TIK, sehingga keefektifan pembelajaran itu tercapai.
Keefektifan pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan kemampuan peserta didik pada keempat aspek berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran keempat aspek berbahasa di atas bisa dilakukan dengan menggunakan media audio visual, komputer dan mengakses internet. 
 
DAFTAR PUSTAKA

Pranowo.2015. Teori Belajar Bahasa.Yogyakarta: Pustaka belajar
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Miarso, Yusufhadi. (2004) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Nana Sudjana, Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algendindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Chipset yang Sering Digunakan di Smartphone saat ini.

    Chipset merupakan sebuah komponen penting bagi Smartphone dan penggunanya. Banyak pengguna Smartphone yang pilih-pilih terlebih da...