1. PENDEKATAN
Beberapa pendekatan dalam pembelajaran bahasa pada prinsipnya dapat digunakan untuk pengajaran bahasa Indonesia atau bahasa lainnya, yaitu sebagai berikut: pendekatan tradisional, pendekatan fungsional, pendekatan integral, pendekatan sosiolinguistik, pendekatan psikologi, pendekatan psikolinguistik, dan pendekatan pengelolaan kelas. Empat buah pendekatan mutakhir yang perlu diketahui dan dikuasai oleh para pengajar, yaitu sebagai berikut: pembelajaran bahasa masyarakat, pendekatan respons fisik total, pendekatan alamiah, dan pendekatan diam.
a. Pendekatan
Formal
Semi (1993)
menyatakan bahwa pendekatan formal merupakan pendekatan klasik dan tradisional
dalam pembelajaran bahasa. Pendekatan formal dipakai dalam dua metode pembelajaran
bahasa yaitu:
Metode
terjemahan tatabahasa mengutamakan pemberian pola-pola tatabahasa dengan
menerjemahkan contoh-contoh pemakaiannya. Metode membaca. Metode ini
menggunakan bahasa tulis sebagai sarana belajar bahasa sehingga analisis
dilakukan melalui teks bacaan yang akhirnya bisa menimbulkan kebosanan.
b. Pendekatan Fungsional
Peserta didik langsung menghadapi
bahasa yang hiduo dan mencoba memakainya sesuai dengan keperluan komunikasi.
Lebih jauh ia mengutarakan bahwa pendekatan ini memunculkan berbagai metodr
mengajar bahasa, antara lain: metode langsung, metode intensif, metode
audio-visual, metode linguistik.
c. Pendekatan Integral
Menurut Semi (1993) pendekatan
integral menganut pengertian bahwa pengajaran bahasa harus merupakan sesuatu
yang multidimensional. Artinya banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pengajaran.
d. Pendekatan Sosiolinguistik
Pendekatan pengajaran bahasa yang
memanfaatkan hasil studi sosiolinguistik adalah pendekatan sosiolinguistik.
Semu (1993) menyatakan bahwa pendekatan sosiolinguistik ini adalah studi
tentang hubungan gejaka masyarakat dengan gejala bahasa.
e. Pendekatan Psikologi
Semi (1993) mengemukakan bahwa
pendekatan psikologi bahasa berkaitan dengan ilmu yang menelaah bagaimana
peserta didik belajar, dan bagaimana peserta didik sebagai individu yang
kompleks.
f. Pendekatan Psikolinguistik
Teori ini beranggapan bahwa
keberhasilan belajar seseorang sangat ditentukan oleh faktor luar atau faktor
eksternal. Skinner, seorang tokoh behaviorisme, mengemukakan bahwa proses
belajar bahasa sama saja dengan mempelajari sesuatu yang nonbahasa, yaitu
melalui mekanisme stimulus respons dan ditambah dengan penguatan.
g. Pendekatan Behavioristik
Pendekatan ini dipelopori oleh
Skinner pada sekitar tahun 1957. Pringgawidagda (2002) mengetenghkan bahwa
pendekatan behavioristik dapat dikendalikan dari luar, yaitu dengan stimulus
respons. Perkembangan kematangan berbahasa tergantung pada frekuensi atau
lamanya latihan. Belajar bahasa dengan cara peniruan atau tubian merupakan
teknik utama pendekatan behavioristik.
h. Pendekatan Pengelolana Kelas
Pendekatan ini memerlukan ketegasan
dari pengajar. Tidak semua mengajar dengan mudah melakukan pendekatan ini.
Tidak sedikit pengajar yang mengaplikasikan pendekatan ini namun mereka tidak
memberikan batasan sebagai sebuah pendekatan otoritern, dan lebih menyukai
terminologi pendekatan 'tegas'
2. METODE
Metode
adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan (KBBI, 1995). Berikut beberapa metode
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa, yaitu metode
terjemahan tatabahasa, metode membaca, metode audio-lingual, metode reseptif
dan produktif, metode langsung, metode komunikatif, metode integratif, metode
tematik, metode kuantum, metode konstruktivistik, metode partisipatori, metode
kontekstual, metode pembelajaran bahasa komunitas, metode respons fisik total,
metode cara diam, dan metode sugestopedia.
3. TEKNIK
Teknik adalah cara sistematis
mengerjakan sesuatu (KBBI, 1995). Teknik merupakan suatu kiat, siasat, atau
penemuan yang digunakan unyuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan
langsung. Teknik harus konsisten dengan metode. Oleh karena itu, teknik harus
selaras dan serasi dengan pendekatan.
4. TEKNIK PENYAJIAN PELAJARAN
Roestiyah (2001) mengemukakan:
“Teknik penyajian pelajaran adalah
suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh pengajar
atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai
pengajar untuk mnegajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di
dalam kelas agar pelajarn tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh
peserta didik dengan baik.”
Macam-macam teknik penyajian itu
adalah teknik penyajian diskusi, kerja kelompok, penemuan, simulasi, unit
teaching, sumbang saran, inquiry, eksperimen, demonstrasi, karya wisata, kerja
lapangan, cara kasus, cara sistem regu, latihan tubian (drill), dan ceramah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar