Asesmen
nontes sering juga disebut dengan asesmn otentik. Asesmen otentik adalah proses
pengumpulan informasi oleh guru tentag perkembangan dan pencapaian pembelajaran
yang dilakukan peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan,
membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan
kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
a. Penyusunan asesmen kinerja (Performance assessment)
Asesmen kinerja/untuk kerja (performance assessment) adalah suatu
penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan kriteria yang
diinginkan. Asesmen kinerja selalu melibatkan siswa di dalam megaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam praktik kehidupan mereka
sehari-hari. Asesmen kinerja digunakan untuk kompetensi yang berehubungan
dengan praktik. Asesmen kinerja dalam berbahasa pada umumnya berupa penyajian
lisan seperti keterampilan bercerita, berpidato, baca puisi dan berbagai
kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas berbahasa.
Dalam mengevaluasi penilaian asesmen
kinerja tersebut setidaknya ada tujuh kriteria seperti yang dibuat Popham (1995:
147) kriteria tersebut adalah 1)generability
2)authenticity 3) multiple foci 4) teachability
5) fairness 6)feasibility 7) scorability.
Sedangkan langkah-langkah dalam
melakukan penilaian kinerja adalah sebagai berikut: (1) Identifikasi langkah
penting (2) tuliskan kemampuan-kemampuan khusus (3) Tuliskan kemampuan yang
akan dinilai yang dapat teramati dalam suatu format peniaian, (4) urutkan
kemampuan yang akan dinilai (5) sediakan instrumen dan rubrik penilaian.
b. Penyusunan asesmen portofolio (portofolio assessment)
Portofolio merupakan kumpulan hasil
kerja siswa yang menunjukkan atau mempertlihatkan hasil pemikiran mereka,
minat, hasil usaha, tujuan dan cita-cita mereka berbagai aspek. Di antara bahan
yang digunakan dalam penilaian portofolio di sekolah antara lain sebagai
berikut: a) penghargaan tulis yang relevan dengan mata pelajaran b) hasil kerja
biasa yang relevan dengan mata pelajaran, c) hasil pelaksanaan tugas-tugas
sehari-hari oleh siswa, d) catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok,
e) contoh hasil pekerjaan, f) catatan atau laporan dari pihak lain yang
relevan, g) daftar kehadiran siswa, h) hasil tujuan atau tes, dan i)
catatan-catatan nengatif (misalnya peringatan) tentang siswa. Dalam bidang
bahasa indonesia, karya yang cocok untuk dinilai dengan portofolio adalah
puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah, dan sebagainya.
c. Penyusunan asesmen proyek (project assessment)
Proyek merupaka tugas yang harus
diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga
penyajian data. Sebelum kegiatan penilaian proyek dilakukan guru hendaknya
perlu melakukan perencanaan penilaian. Dalam kegiatan tersebut perlu
dipertimbangkan keampuan pengelolaan. Jika siswa diberi kebebasan yang luas,
mereka akan mendapatkan kesulitan dalam memilih topik yang tepat.
Dalam tahap perencanaan dan pembuatan
spesifikasi proses suatu proyek, guru hendaknya melakukan hal-hal seperti
berikut: a) pemilihan topik, b) pembuatan diagram topik yang akan
diinvestigasi, c) pembuatan rincian terhadap tahapan proses, d) monitoing
terhadap kerja proyek, e) membuat pertimbangan dan catatan, f) penilaian yang
dilakukan oleh siswa sendiri, g) penilaian antar kelompok mahasiswa, h)
penilaian yang dilakukan oleh guru, i) pendugaan dan pelaporan prestasi, j)
membuat perkiraan yang seimbang, k) mengombinasikan bukti proyek dengan bukti
lain, l) memonitoring perkembangan keterampilan pada lintas bidang
pembelajaran.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari
perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proek. Untuk itu, guru perlu
menetapka hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain,
mengumpulkan data, analisis data, dan menyiapkan laporan tertulis. Pelaksnaan penilaian
dapat menggunaka alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala
penilaian.
d. Penyusunan asesmen diri (self assessment)
Asesmen diri adalah suatu jenis asesmen
yang meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
tugas, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah
disiapkan. Asesmen diri meliputi tiga proses dimana regulasi diri siswa mengamati
dan menafsirkan perilaku dirinya. Pertama,
siswa menghasilkan observasi sendiri yang berfokus pada aspek kinerja
khusus yang relevan dengan standar kesuksesan. Kedua, siswa membuat pertimbangan sendiri dengan menentukan
bagaiamana kompetensi dapat dikuasai. Ketiga,
siswa melakukan reaksi diri, menafsirkan tingat pencapaian tujuan, dan
menghayati kepuasan hasil reaksi dirinya. Assesmen diri berkontribus terhadap
kepercayaan keberhasilan diri, yaitu persepsi kemampuan siswa terhadap kinerja
yang diperlukan dalam tugas-tugas kesuksesan.
e. Penyusunan asesmen sejawat (peer assessment)
Merupakan salah satu bentuk asesmen,
dimana siswa dapat saling memberikan penilaian. Hasil penilaian sejawat dapat
dimanfaatkan oleh guru sebagai salah satu informasi penentuan keberhasilan
siswa. Selain itu hasil penilaian teman sejawat dapat pula dimanfaatkan sebagai
bahan untuk menyempurnakan suatu karya siswa. Dengan demikian, penilaian
sejawat bertujuan untuk mengukur kompetensi yang dimiliki teman sejawat dan
dapat pula untuk memberikan kepada teman sejawat.
f. Penyusunan asesmen produk (product assessment)
Penilaian hasil kerja siswa merupakan
penilaian terhadap penguasaan siswa akan suatu keterampilan dalam membuat suatu
hasil kerja dan kualitas hasil kerja siswa. Terdapat dua konsep penilaian,
yaitu penilaian siswa tentan pemilihan pekerjaan dan cara penggunaan alat dan
prosedur kerja. Juga merupakan penilaian terhadap kualitas teknis ataupun suatu
hasil karya.
Perkembangan produk meliputi 3 tahap dan
setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
1. Tahap
persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap
pembuatan produk (proses) meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap
penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Dalam bidang bahasa, hasil kerja siswa
yang dapat dinilai dengan penilaian produk adalah kumpulan puisi, cerpen, nove,
buku, karya tulis dan sebagainya.
g. Penyusunan asesmen sikap
Sikap merupakan ekspresi dari
nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk, sehingga terjadina perilaku atau tindakan yang diinginkan. Dengan adanya
pengembangan penanaman pendidikan karakter yang tidak lain adalah penanaman
sikap peserta didik.
Berdasarkan kajia nilai-nilai agama,
norma-norma sosial, peraturan/hukum etika akademik. Prinsip-prinsip HAM, telah
diidentifikasi 80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu
nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2)
diri sendiri, (3) sesama manusia, (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar