Rabu, 10 April 2019

Penyusunan Asesmen Bahasa Nontes


            Asesmen nontes sering juga disebut dengan asesmn otentik. Asesmen otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentag perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai. 
 
a.      Penyusunan asesmen kinerja (Performance assessment)
Asesmen kinerja/untuk kerja (performance assessment) adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja selalu melibatkan siswa di dalam megaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam praktik kehidupan mereka sehari-hari. Asesmen kinerja digunakan untuk kompetensi yang berehubungan dengan praktik. Asesmen kinerja dalam berbahasa pada umumnya berupa penyajian lisan seperti keterampilan bercerita, berpidato, baca puisi dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas berbahasa.
Dalam mengevaluasi penilaian asesmen kinerja tersebut setidaknya ada tujuh kriteria seperti yang dibuat Popham (1995: 147) kriteria tersebut adalah 1)generability 2)authenticity 3) multiple foci  4) teachability 5) fairness 6)feasibility 7) scorability.
Sedangkan langkah-langkah dalam melakukan penilaian kinerja adalah sebagai berikut: (1) Identifikasi langkah penting (2) tuliskan kemampuan-kemampuan khusus (3) Tuliskan kemampuan yang akan dinilai yang dapat teramati dalam suatu format peniaian, (4) urutkan kemampuan yang akan dinilai (5) sediakan instrumen dan rubrik penilaian.
 
b.      Penyusunan asesmen portofolio (portofolio assessment)
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang menunjukkan atau mempertlihatkan hasil pemikiran mereka, minat, hasil usaha, tujuan dan cita-cita mereka berbagai aspek. Di antara bahan yang digunakan dalam penilaian portofolio di sekolah antara lain sebagai berikut: a) penghargaan tulis yang relevan dengan mata pelajaran b) hasil kerja biasa yang relevan dengan mata pelajaran, c) hasil pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari oleh siswa, d) catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok, e) contoh hasil pekerjaan, f) catatan atau laporan dari pihak lain yang relevan, g) daftar kehadiran siswa, h) hasil tujuan atau tes, dan i) catatan-catatan nengatif (misalnya peringatan) tentang siswa. Dalam bidang bahasa indonesia, karya yang cocok untuk dinilai dengan portofolio adalah puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah, dan sebagainya. 
 
c.       Penyusunan asesmen proyek (project assessment)
Proyek merupaka tugas yang harus diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Sebelum kegiatan penilaian proyek dilakukan guru hendaknya perlu melakukan perencanaan penilaian. Dalam kegiatan tersebut perlu dipertimbangkan keampuan pengelolaan. Jika siswa diberi kebebasan yang luas, mereka akan mendapatkan kesulitan dalam memilih topik yang tepat.
Dalam tahap perencanaan dan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek, guru hendaknya melakukan hal-hal seperti berikut: a) pemilihan topik, b) pembuatan diagram topik yang akan diinvestigasi, c) pembuatan rincian terhadap tahapan proses, d) monitoing terhadap kerja proyek, e) membuat pertimbangan dan catatan, f) penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri, g) penilaian antar kelompok mahasiswa, h) penilaian yang dilakukan oleh guru, i) pendugaan dan pelaporan prestasi, j) membuat perkiraan yang seimbang, k) mengombinasikan bukti proyek dengan bukti lain, l) memonitoring perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proek. Untuk itu, guru perlu menetapka hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, mengumpulkan data, analisis data, dan menyiapkan laporan tertulis. Pelaksnaan penilaian dapat menggunaka alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. 
 
d.      Penyusunan asesmen diri (self assessment)
Asesmen diri adalah suatu jenis asesmen yang meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan tugas, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Asesmen diri meliputi tiga proses dimana regulasi diri siswa mengamati dan menafsirkan perilaku dirinya. Pertama, siswa menghasilkan observasi sendiri yang berfokus pada aspek kinerja khusus yang relevan dengan standar kesuksesan. Kedua, siswa membuat pertimbangan sendiri dengan menentukan bagaiamana kompetensi dapat dikuasai. Ketiga, siswa melakukan reaksi diri, menafsirkan tingat pencapaian tujuan, dan menghayati kepuasan hasil reaksi dirinya. Assesmen diri berkontribus terhadap kepercayaan keberhasilan diri, yaitu persepsi kemampuan siswa terhadap kinerja yang diperlukan dalam tugas-tugas kesuksesan.
 
e.       Penyusunan asesmen sejawat (peer assessment)
Merupakan salah satu bentuk asesmen, dimana siswa dapat saling memberikan penilaian. Hasil penilaian sejawat dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai salah satu informasi penentuan keberhasilan siswa. Selain itu hasil penilaian teman sejawat dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyempurnakan suatu karya siswa. Dengan demikian, penilaian sejawat bertujuan untuk mengukur kompetensi yang dimiliki teman sejawat dan dapat pula untuk memberikan kepada teman sejawat. 
 
f.       Penyusunan asesmen produk (product assessment)
Penilaian hasil kerja siswa merupakan penilaian terhadap penguasaan siswa akan suatu keterampilan dalam membuat suatu hasil kerja dan kualitas hasil kerja siswa. Terdapat dua konsep penilaian, yaitu penilaian siswa tentan pemilihan pekerjaan dan cara penggunaan alat dan prosedur kerja. Juga merupakan penilaian terhadap kualitas teknis ataupun suatu hasil karya.
Perkembangan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

1.      Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2.      Tahap pembuatan produk (proses) meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3.      Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Dalam bidang bahasa, hasil kerja siswa yang dapat dinilai dengan penilaian produk adalah kumpulan puisi, cerpen, nove, buku, karya tulis dan sebagainya.
 
g.      Penyusunan asesmen sikap
Sikap merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadina perilaku atau tindakan yang diinginkan. Dengan adanya pengembangan penanaman pendidikan karakter yang tidak lain adalah penanaman sikap peserta didik.
Berdasarkan kajia nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum etika akademik. Prinsip-prinsip HAM, telah diidentifikasi 80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Chipset yang Sering Digunakan di Smartphone saat ini.

    Chipset merupakan sebuah komponen penting bagi Smartphone dan penggunanya. Banyak pengguna Smartphone yang pilih-pilih terlebih da...