a.
Umur
Secara umum umur menentukan kesiapan peserta didik
untuk belajar. Peserta didik yang umurnya lebih tua akan mempunyai kesiapan
belajar yang lebih tinggi daripada peserta didik yang lebih muda.
b.
Jenis Kelamin
Dari penelitian-penelitian psokologi diketahui bahwa
perempuan dan laki-laki mempunyai tempo dan ritme perkembangan yang relatif
berbeda. Misalnya anak perempuan lebih cepat memasuki tahap keremajaan
dibandingkan dengan laki-laki. Sehingga, kesannya anak perempuan lebih cepat
mengenal dan hidup lebih tertib.
c.
Pengalaman Prasekolah
Peserta didik yang sebelumnya mengenal pendidikan
prasekolah misalnya taman kanak-kanak (TK) atau bentuk prasekolah lainnya.
Mereka akan lebih siap belajar, hal ini dikarenakan mereka sudah mendapatkan
persiapan sebelum memasuki sekolah dasar (SD).
d.
Kemampuan Sosial-Ekonomi Orang Tua
Latar belakang sosial-ekonomi keluarga peserta didik
perlu dipertimbangkan dalam proses belajar dan mengajar karena hal itu akan
mempengaruhi keberhasilan belajarnya di sekolah.
2.
KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS
a.
Tingkat Kecerdasan
Tingkat Kecerdasan merupakan kemampuan dasar yang
dimiliki oleh setiap orang. Taraf intelengensisifatnya tetap, tidak dapat
diubah-ubah, ditambah, atau dikurangi. Taraf intelegensi dapat berkembang
melalui proses belajar.
b.
Kreativit
kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang
baru berdasarkan hal-hal yang sudah ada. Biasanya ditandai oleh kemampuannya
dalam mencetuskan gagasan-gagasan yang relative baru, misalnya dalam pemecahan
masalah, dapat menguraikan sesuatu secara lancar dengan bahasa dan istilah yang
kaya serta bervariasi, dsb. Beberapa saran untuk mengembangkan kretaivitas
diantaranya: (1) menilai menghargai berfikir kreatif, (2) membantu anak menjadi
lebih peka terhadap rangsanganb dari lingkungan, (3) memberanikan anak untuk
memanipulasi benda dan ide-ide, (4) mengajar bagaimana menguji setiap gagasan
secara sistematis, (5) mengembangkan rasa toleransi terhadap gagasan baru, dll.
c.
Bakat dan Minat
Murid SD pun mempunyai bakat khusus yang beragam
sebagaimana kelihatan dalam minat belajarnya meskipun bakatnya dan minat dua
hal yang berbeda, dalam perwujudannya sulit dibedakan. Hal ini tantangan bagi
pengajar bagaimanakah mengakomodasikan perbedaan minat dan bakat peserta didik
tanpa mengabaikan usaha untuk membimbing murid sehingga menguasai secara merata
materi mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
d.
Pengetahuan Dasar dan Prestasi Terdahulu
Belajar pada dasarnya merupakan proses yang
berkelanjutan, hasil belajar terdahulu mendasari proses belajar kemudian. Pleh
sebab itu, pengajar perlu mengetahui dan mempertimbangkan apa yang telah
dikuasai oleh peserta didik, sebelum mereka mendapatkan materi yang baru.
e.
Motivasi Belajar
Motivasi merupakan modal yang sangat penting dalam
belajar. Di sekolah, motivasi belajar peserta didik dapat diamati dari beberapa
indicator. Pertama, ketekunan dalam belajar. Kedua, keseringan belajar. Ketiga,
komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah peserta didik. Keempat,
frekuensi kehadirannya di sekolah.
f.
Sikap Belajar
Sikap peserta didik terhadap sekolah, pengajar,
peserta didik lain dapat menentukan keberhasilannya dalam belajar. Pengajar
dituntut untuk memahami dinamika perasaan dan sikap peserta didik, dan berusaha
melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah sikap negative menjadi positif
serta memperkuat sikap yang sudah positif.
3.
MURID DAN PERKEMBANGAN
Murid SD adalah mereka
yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-kanak dan memasuki masa
remaja awal. Hal ini yang menjadi tantangan bagaimana kedudukan anak usia SD
dalam rentangan perkembangannya? Tugas-tugas perkembangan apa yang harus
diselesaikan? Dll.
4.
KEDUDUKAN DALAM TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
Sudut psikologi perkembangan anak dapat
dibagi menjadi:
-
-Masa Bayi, sejak lahir samapi tahun kedua.
-
-Masa anak awal atau masa kanak-kanak, dari permulaan tahun ketiga samapi
usia enam tahun.
-
-Masa anak lanjut atau masa anak sekolah, dari usia 6 sampai 12-13 tahun.
-
-Masa remaja, usia 13-18 tahun.
5.
CIRI-CIRI ANAK SEKOLAH DASAR
Pada masa ini anak
diharapkan memperoleh pengetahuan dasar yang dipandang sangat penting bagi
persiapan dan peyesuaian diri terhadap kehidupan di masa dewasa. Anak
diharapkan mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu. Keterampilan
keterampilan tersebut meliputi:
1)
Keterampilan membantu diri sendiri
2)
Keterampilan sosial
3)
Keterampilan sekolah
4)
Keterampilan bermain
Bagi anak usia ini
peran kelompok sebaya sangat berarti. Ia sangat mendambakan penerimaan oleh
kelompoknya. Baik dalam penampilan perilaku maupun dalam ungkapan diri,
terutama bahasa, ia cenderung meniru kelompok yang sebaya.
Anak usia sekolah
dasar ini pada umunya lebih mudah diasuh dibandingkan dengan sebelumnya dan
sesudahnya. Masa usia sekolah dasar disebut juga masa intelektual, karena
keterbukaan dan keinginan anak untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman.
6.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Tahap perkembangan
anak-anak usia SD merupakan suatu masa dimana mereka mempersiapkan dirinya
untuk melangsungkan perkembangan hidupnya kelak.
Membina
anak agar dapat melakukan tigas-tugas perkembangannya dengan baik tidak hanya
menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga pengajar-pengajar, bahkan
kelompok sebayanya ikut berperan. Mengembangkan keterampilan dasar dalam
membaca, menulis dan berhitung serta mengembangkan sikap-sikap terhadap
kelompok dan lembaga-lembaga sosial menjadi tanggung jawab baik orang tua
maupun pengajar.
7.
SEGI-SEGI PERKEMBANGAN
a.
Perkembangan Fisik
Secara umum
perkembangan fisik berjalan sejajar dengan perkembangan mental. Terutama pada
hatun-tahun pertama gizi dan kesehatan mempunyai dampak yang besar terhadap
perkembangan kecerdasan. Perbedaan antara jenis kelamin dalam pertumbuhan fisik
menjadi nyata pada masa ini.
1)
Perkembangan Emosi
2)
Perkembangan Mental
3)
Perkembangan Sosial
4)
Perkembangan Moral
5)
Perkembangan Kepribadian
b.
Pertumbuhan dan Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan dan
perkembangan dapat diklasifikasikan atas kognisitif, psikologis, dan fisik.
Pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi
karakteristik manusia. Perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan yang
mantap, yang menuju pada suatu kematangan. Perubahan perubahan ini tidak
bersifat umum, melainkan merupakan hasil interaksi antara potensi bawaan dengan
potensi lingkungan. Baik peserta didik yang cepat maupun lambat, memiliki
kepribadian yang menyenangkan atau menggelisahkan, tinggi ataupun rendah,
sebagaian besar tergantung pada interaksi antara kecenderungnan bawaan dan
pengaruh lingkungan sebagaimana dikemukakan oleh Stren.
Piaget mendeskripsikan
perkembangan kognitif atas beberapa tahap. Dari empat tahap perkembangan
dijelaskan ringkas sebagai berikut:
1)
Tahap tahap yang berbeda itu membentuk suatu sekuensial, yaitu tatanan
operasi mental yang progresif.
2)
Tahap-tahap itu merupakan suatu urutan yang hierarkis, membentuk suatu
tatanan operasi mental yang makin mantap dan terpadu.
3)
Walaipun rangkaian tahapan-tahapan itu kosntan, tahapan pencapaian
bervariasi berkenaan dengan keterbatasa-keterbatasan tertentu yang
menggabungkan pembawaan dengan lingkungan.
4)
Walaupun faktor-faktor meningkatkan atau menurunkan perkembangan kognitif,
faktor-faktor tersebut tidak mengubah sekuensinya.
5)