Kamis, 25 April 2019

Profil Pembelajar Bahasa

KARAKTERISTIK PRIBADI DAN LINGKUNGA

a.       Umur
Secara umum umur menentukan kesiapan peserta didik untuk belajar. Peserta didik yang umurnya lebih tua akan mempunyai kesiapan belajar yang lebih tinggi daripada peserta didik yang lebih muda.

b.      Jenis Kelamin
Dari penelitian-penelitian psokologi diketahui bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai tempo dan ritme perkembangan yang relatif berbeda. Misalnya anak perempuan lebih cepat memasuki tahap keremajaan dibandingkan dengan laki-laki. Sehingga, kesannya anak perempuan lebih cepat mengenal dan hidup lebih tertib.

c.       Pengalaman Prasekolah
Peserta didik yang sebelumnya mengenal pendidikan prasekolah misalnya taman kanak-kanak (TK) atau bentuk prasekolah lainnya. Mereka akan lebih siap belajar, hal ini dikarenakan mereka sudah mendapatkan persiapan sebelum memasuki sekolah dasar (SD).

d.      Kemampuan Sosial-Ekonomi Orang Tua
Latar belakang sosial-ekonomi keluarga peserta didik perlu dipertimbangkan dalam proses belajar dan mengajar karena hal itu akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya di sekolah.

2.      KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS
     
a.       Tingkat Kecerdasan
Tingkat Kecerdasan merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh setiap orang. Taraf intelengensisifatnya tetap, tidak dapat diubah-ubah, ditambah, atau dikurangi. Taraf intelegensi dapat berkembang melalui proses belajar.

b.      Kreativit
kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan hal-hal yang sudah ada. Biasanya ditandai oleh kemampuannya dalam mencetuskan gagasan-gagasan yang relative baru, misalnya dalam pemecahan masalah, dapat menguraikan sesuatu secara lancar dengan bahasa dan istilah yang kaya serta bervariasi, dsb. Beberapa saran untuk mengembangkan kretaivitas diantaranya: (1) menilai menghargai berfikir kreatif, (2) membantu anak menjadi lebih peka terhadap rangsanganb dari lingkungan, (3) memberanikan anak untuk memanipulasi benda dan ide-ide, (4) mengajar bagaimana menguji setiap gagasan secara sistematis, (5) mengembangkan rasa toleransi terhadap gagasan baru, dll.

c.       Bakat dan Minat
Murid SD pun mempunyai bakat khusus yang beragam sebagaimana kelihatan dalam minat belajarnya meskipun bakatnya dan minat dua hal yang berbeda, dalam perwujudannya sulit dibedakan. Hal ini tantangan bagi pengajar bagaimanakah mengakomodasikan perbedaan minat dan bakat peserta didik tanpa mengabaikan usaha untuk membimbing murid sehingga menguasai secara merata materi mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

d.      Pengetahuan Dasar dan Prestasi Terdahulu
Belajar pada dasarnya merupakan proses yang berkelanjutan, hasil belajar terdahulu mendasari proses belajar kemudian. Pleh sebab itu, pengajar perlu mengetahui dan mempertimbangkan apa yang telah dikuasai oleh peserta didik, sebelum mereka mendapatkan materi yang baru.

e.       Motivasi Belajar
Motivasi merupakan modal yang sangat penting dalam belajar. Di sekolah, motivasi belajar peserta didik dapat diamati dari beberapa indicator. Pertama, ketekunan dalam belajar. Kedua, keseringan belajar. Ketiga, komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah peserta didik. Keempat, frekuensi kehadirannya di sekolah.

f.       Sikap Belajar
Sikap peserta didik terhadap sekolah, pengajar, peserta didik lain dapat menentukan keberhasilannya dalam belajar. Pengajar dituntut untuk memahami dinamika perasaan dan sikap peserta didik, dan berusaha melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah sikap negative menjadi positif serta memperkuat sikap yang sudah positif.

3.      MURID DAN PERKEMBANGAN
Murid SD adalah mereka yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-kanak dan memasuki masa remaja awal. Hal ini yang menjadi tantangan bagaimana kedudukan anak usia SD dalam rentangan perkembangannya? Tugas-tugas perkembangan apa yang harus diselesaikan? Dll.

4.      KEDUDUKAN DALAM TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN

Sudut psikologi perkembangan anak dapat dibagi menjadi:
-          -Masa Bayi, sejak lahir samapi tahun kedua.
-          -Masa anak awal atau masa kanak-kanak, dari permulaan tahun ketiga samapi usia enam tahun.
-          -Masa anak lanjut atau masa anak sekolah, dari usia 6 sampai 12-13 tahun.
-          -Masa remaja, usia 13-18 tahun.

5.      CIRI-CIRI ANAK SEKOLAH DASAR

Pada masa ini anak diharapkan memperoleh pengetahuan dasar yang dipandang sangat penting bagi persiapan dan peyesuaian diri terhadap kehidupan di masa dewasa. Anak diharapkan mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu. Keterampilan keterampilan tersebut meliputi:
1)       Keterampilan membantu diri sendiri
2)       Keterampilan sosial
3)       Keterampilan sekolah
4)       Keterampilan bermain

Bagi anak usia ini peran kelompok sebaya sangat berarti. Ia sangat mendambakan penerimaan oleh kelompoknya. Baik dalam penampilan perilaku maupun dalam ungkapan diri, terutama bahasa, ia cenderung meniru kelompok yang sebaya.
Anak usia sekolah dasar ini pada umunya lebih mudah diasuh dibandingkan dengan sebelumnya dan sesudahnya. Masa usia sekolah dasar disebut juga masa intelektual, karena keterbukaan dan keinginan anak untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman.

6.      TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

            Tahap perkembangan anak-anak usia SD merupakan suatu masa dimana mereka mempersiapkan dirinya untuk melangsungkan perkembangan hidupnya kelak.
            Membina anak agar dapat melakukan tigas-tugas perkembangannya dengan baik tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga pengajar-pengajar, bahkan kelompok sebayanya ikut berperan. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung serta mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial menjadi tanggung jawab baik orang tua maupun pengajar.

7.      SEGI-SEGI PERKEMBANGAN

a.       Perkembangan Fisik

Secara umum perkembangan fisik berjalan sejajar dengan perkembangan mental. Terutama pada hatun-tahun pertama gizi dan kesehatan mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan kecerdasan. Perbedaan antara jenis kelamin dalam pertumbuhan fisik menjadi nyata pada masa ini.
1)       Perkembangan Emosi
2)       Perkembangan Mental
3)       Perkembangan Sosial
4)       Perkembangan Moral
5)       Perkembangan Kepribadian

b.      Pertumbuhan dan Perkembangan Kognitif

Pertumbuhan dan perkembangan dapat diklasifikasikan atas kognisitif, psikologis, dan fisik. Pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi karakteristik manusia. Perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan yang mantap, yang menuju pada suatu kematangan. Perubahan perubahan ini tidak bersifat umum, melainkan merupakan hasil interaksi antara potensi bawaan dengan potensi lingkungan. Baik peserta didik yang cepat maupun lambat, memiliki kepribadian yang menyenangkan atau menggelisahkan, tinggi ataupun rendah, sebagaian besar tergantung pada interaksi antara kecenderungnan bawaan dan pengaruh lingkungan sebagaimana dikemukakan oleh Stren.

Piaget mendeskripsikan perkembangan kognitif atas beberapa tahap. Dari empat tahap perkembangan dijelaskan ringkas sebagai berikut:
1)      Tahap tahap yang berbeda itu membentuk suatu sekuensial, yaitu tatanan operasi mental yang progresif.
2)      Tahap-tahap itu merupakan suatu urutan yang hierarkis, membentuk suatu tatanan operasi mental yang makin mantap dan terpadu.
3)      Walaipun rangkaian tahapan-tahapan itu kosntan, tahapan pencapaian bervariasi berkenaan dengan keterbatasa-keterbatasan tertentu yang menggabungkan pembawaan dengan lingkungan.
4)      Walaupun faktor-faktor meningkatkan atau menurunkan perkembangan kognitif, faktor-faktor tersebut tidak mengubah sekuensinya.
5)       

Mengenal Chipset yang Sering Digunakan di Smartphone saat ini.

    Chipset merupakan sebuah komponen penting bagi Smartphone dan penggunanya. Banyak pengguna Smartphone yang pilih-pilih terlebih da...