Penilaian (dalam arti khusus) pada
dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dan hasil
mengajar guru. Hasil belajar merupakan uraian untuk menjawab pertanyaan “Apa
yang harus digali, dipahami, dan dikerjakan siswa?” Hasil belajar ini
merefleksikan keluasan, kedalaman, dan kompleksitas dan digambarkan secara
jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Hasil belajar
siswa digunakan untuk memotivasi siswa, dan untuk perbaikan serta peningkatan
kualitas pembelajaran oleh guru.
ACUAN PENILAIAN
Dilihat dari perencanaan tes dan
penafsiran hasil tes, pengukuran dalam bidang pendidikan bisa berdasarkan pada
acuan norma atau kriteria/patokan. Kedua ini menggunakan asumsi yang berbeda
tentang kemampuan seseorang. Asumsi yang berbeda akan menghasilkan informasi
yang berbeda. Penilian Acuan Norma berasumsi bahwa kemampuan orang itu berbeda
dan dapat digambarkan menurut distribusi normal. Penilaian Acuan Patokan berasumsi
bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja namun waktunya yang berbeda.
1.
Penilaian
Acuan Patokan (PAP)
Penilaian
Acuan Patokan (PAP) merupakan penilaian yang dilakukan dengan cara
membandingkan skor hasil tes siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan,
yang akan dijadikan standar kelulusan atau pemberian nilai tertentu. Patokan
yang dipakai dalam PAP bersifat tetap, maka standar penilaian ini disebut juga
standar mutlak. Penilian Acuan Pokok ini dapat digunakan apabila dasar
pemikiran yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan adalah asumsi
pendagogik. Dalam mengolah skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan
Penilaian Acuan Patokan dapat menggunakan empat jenis skala, yaitu PAP Skala
Lima; PAP Skala Sembilan; PAP Skala Sepuluh; dan PAP Skala Sebelas.
2.
Penilaian
Acuan Norma (PAN)
Penilian
Acuan Norma (PAN) adalah suatu norma yang disusun secara relatif berdasarkan
distribusi skor yang dicapai oleh para pengikut dalam suatu tes. Dengan
demikian, skor standar yang dicapai oleh siswa yang didasarkan norma relatif
ini mencerminkan status individu di dalam kelompok. Penilaian dengan acuan ini
dapat digunakan apabila pendidik menghadapi kurikulum yang bersifat dinamis,
artinya materi pelajaran yang dikembangkan selalu berubah sesuai dengan
tuntutan lingkungan dan zaman, sehingga pendidik agak sulit menetapkan kriteria
‘benar’ dan ‘salah’ secara kaku. Pedoman yang dipergunakan untuk mengubah skor
mentah menjadi skor standar pada PAN didasarkan pada atas Mean dan Standar
Deviasi. Mean dan Standar Deviasi tersebut dicari dengan mempergunakan rumus
statistik berdasarkan distribusi mentah yang dicapai oleh para pengikut tes.
Penilain dengan menggunakan Acuan Norma dapat dibeda-bedakan menurut jenis
skala yang diperguanakan yaitu sebagai berikut: PAN Skala Lima; PAN Skala
Sembilan; PAN Skala Sepuluh; dan PAN Skala Sebelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar