Strategi adalah ilmu
dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan
tertentu dalam perang dan damai. Yang dapat diangap berkaitan langsung dengan
perngetian strategi dalampengajaran bahasa ialah bahwa strategi merupakan
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Proses belajar itu terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahapan
informasi,transformasi,dan evaluasi. Yang dimaksud dengan informasi adalah
proses penjelasan, penguraian, atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip stuktur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Trnasformasi adalah proses pengalihan
atau perpindahan prinsip-prinsip struktur tadi kedalam diri anak. Proses transformasi
itu melalui infomasi. Namun, informasi itu harus dianalisis, diubah taua
ditransformasikan kedalam bentuk yan lebih abstrak atau konseptual agar dapat
digunakan dalam tataran yang lebih luas. Dalam hal ini, perannan dan bantuan mengaar
sangat diperlukan.
Sebagai contoh, strategi pembelajaran bahasa indonesia
yaitu pola keterampilan pembelajaran yang dipilih dosen atau pengajar untuk
melaksanakan program pembelajaran keterampilan berbahasa indonesia. Penciptaan suasana
pembelajaran yang baik memungkinkan peserta didik melakukan aktifitas mental
dan intelektual secara optimal untuk mencapai tujuan keterampilan berbahasa
indonesia yang terdiri atas keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis.
Salah satu tugas pengajar dalam kegiatan pembelajaran
adalah memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakannya. Hal
ini berimplikasi bahwa seseorang pengajar harus memahami dan menguasai berbagai
jenis stratrgi pembelajaran. Berdasarkan komponen-komponen yang terdapat dalam
proses pembelajaran (kompponen tujuan pengajaran, pengajar, peserta didik,
media pembelajaran, materi pembelajaran, metode pengajaran, dan faktor administrasi), strategi
pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan komponen yang maendapat tekanan
dalam pengajaran. Berdasarkan hal itu dapatdibedakan strategi pembelajaran yang
berpusat pada pengajar, berpusat pada peserta didik, dan berpusat pada materi
pengajaran. Disamping itu, kegiatan juga berdasar pada engolahan pesan atau
materi. Berdasarkan kegiatan itu, strategi pembelajaran dapat dibedakan atas
strategi pembelajaran ekspositoris dan strategi pembelajaran heoristik atau kurioristik. Berdasarkan cara pengolahan atau cara memproses pesan
atau materi, dapat dibagi atas strategi pembelajaran deduksi dna strategi
pembelajaran induksi. Berdasarkan cara memproses penemuan, strategi pembelajaran
dapat dibedakan atas strategi pembelajaran ekspositoris
dan penemuan (discovery).
Dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang
akan digunakan dalam menjalakan tugasnya itu sangat dipengaruhi oleh pendekatan
pengajar terhadap pendidikan. Sebuah strategi pembelajaran yang dipilih dengan
pendekatan tertentu memerlukan seperangkat metode atau teknik penyajian
tertentu untuk melaksanakannya. Selanjutnya, untuk melaksanakan teknik
penyajian itu diperlukan pula seperangkat keterampilan yang relevan.
Setiap strategi pembelajaran dan teknik penyajiannya
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga strategi pembelajaran
yang paling tepat untuk setiap mata pelajaran dan peserta didik sukar untuk
ditemukan. Begitu pula, akan sangat sukarmenggunakan salah satu teknik
penyajian pelajaran secara murni.
Sebuah strategi pembelajaran dikatakan baik bila sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai, dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
pengajar, dengan peserta didik, serasi dengan besarnya kelompok,sesuai dengan
waktu pelaksanaannya, dan didukung oleh fasilitas atau media pendidikan yang
tersedia.
Dari beberapa penjelasan terdahul dapat diambil kesimpulan
bahwa strategi belajar metakognitif, dan sosio afektif menurut O’Malley dkk. Meliputi
aspek seperti advence organizer,perhatian
yang diarahkan, perhatian terpilih, management diri sendiri, perencanaan
fungsional, monitor diri sendiri, produksi tertunda, dan evaluasi diri.
Sedangkan beberapa kegiatan yang masuk strategi kognitif
adalah pengulangan, sumber,penerjemahan, pengelompokkan, pencatatan, deduksi,
kombinasi kembali, pembayangan, representasi pendengaran, kata kunci,
kontekstualisasi, elaborasi, transfer, dan infrensi.
Yang berkenaan dengan komponen-komponen yang terdapat
dalam proses pembelajaran, kriteriannya dapat diklasifikasikan berdasarkan
tahapan komponen yang mendapat tekanan dalam program pembelajaran, kegiatan
pengolahan pesan atau materi, cara pengolahan/memproses pesan atau materi; dan
cara memproses penemuan.
Strategi pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan
komponen yang mendapat tekanan atau diutamakan dalam program pengajaran. Dalam hal
ini, dikenal 3 macam strategi pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran yang berpusat
pada pengajar, strategi yang berpusatpada peseta didik, dan strategi yang
berpusat pada materi pengajaran.
Berdasarkan jenis kegiatan pengolahan pesan atau materi
maka strategi pembelajaran dapat dibedakan dalam dua jenis: strategi
pembelajaran ekspositoris; pengajar megolah secara tuntas pesan atau materi
sebelum disampaikan dikelas sehinga
peserta didik tinggal menerima saja, dan strategi pembelajaran heuristik dan
furioristik; peserta didik mengolah sendiri pesan atau materi dengan pengarahan
dari pengajar.
Strategi pembelajaran dapat pula dilihat dari cara
pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi
pembelajaran dapat dibedakan dalam dua jenis: stategi pembelajaran deduksi; pesan
diolah mulai dari umum menuju kepada hal khusus, dari hal-hal yangabstrak
kepada hal-hal yang konkret,
darikonsep-konsep yang abstrak kepada contoh-contoh yang konkret, dan strategi
pembelajaran induksi; pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal khusus, dari
peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuju generalisasi, dari
pengalaman-pengalaman empiris individual menuju kepada konsep yang bersifat
umum.